Memiliki jiwa kepemimpinan saat ini mutlak diperlukan. Menurut Menteri Pendidikan, Anies Baswedan, bahwa di era globalisasi ini mahasiswa dituntut untuk memiliki double track, yaitu track akademik dan track kepemimpinan. Track akademik sangat penting bagi mahasiswa untuk menunjang pendidikan mereka seperti pengajuan beasiswa S2 dimana pelamar harus memiliki IPK yang tinggi. Namun track kepemimpinan juga tidak kalah penting. Sebab kehidupan pasca kuliah butuh lebih dari sekedar nilai. Mahasiswa harus memiliki kemampuan kepemimpinan, analythical thinking, dan problem solving sebagai persiapan pemimpin masa depan.
Untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan harus dimulai dari mengenali diri sendiri. Membangun sistem kepercayaan diri yang dapat dibentuk dari lingkungan keluarga, masyarakat, nilai-nilai agama, pengalaman, dan tradisi. Selanjutnya sistem kepercayaan diri ini akan membentuk citra diri positif. Mustahil seseorang dapat menjadi pemimpin jika tidak percaya diri, mustahil pula seseorang dapat membangun masyarakat tanpa memiliki jiwa kepemimpinan.
Sistem kepercayaan diri memiliki pengaruh terhadap keinginan-keinginan tertinggi dalam hidup kita. Dr. Maxwell Maltz bahkan berpendapat bahwa sistem ini merupakan semacam hipnotis diri. Apapun yang kita pikirkan sistem kepercayaan diri ini yang akan menstimulus pikiran kita. Termasuk jika kita percaya bahwa kita mampu menjadi pemimpin, maka kita akan menjadi pemimpin.
Jiwa kepemimpinan memiliki arti penting dalam hidup kita. Jiwa kepemimpinan memampukan kita untuk mendapat dukungan serta kerja sama dari orang lain. Keberhasilan dan kemampuan memimpin orang lain yaitu membuat mereka mengerjakan hal-hal yang tidak akan mereka kerjakan seandainya mereka tidak dipimpin. Inilah langkah awal bagi kita untuk membangun masyarakat.
Di dalam prinsip kepemimpinan ada empat kaidah yang harus diteladani, diantaranya:
- Bertukar pikiran dengan orang yang Anda ingin pengaruhi
Cara ini sangat ampuh untuk mendorong orang lain seperti teman, rekan kerja, karyawan, bahkan masyarakat untuk bertindak dengan cara yang kita inginkan. Selain itu bertukar pikiran adalah salah satu cara untuk mendengar permasalahan yang terjadi di sekitar kita. Bahkan dengan bertukar pikiran kita mampu mencari solusi dari permasalahan tersebut. Lagipula semakin banyak kita bertukar pikiran dengan orang-orang disekeliling kita, maka perkataan kita pun akan semakin didengar, otomatis semakin mudah bagi kita untuk melakukan kerjasama dengan orang lain.
- Berpikir apa cara yang manusiawi untuk menangani ini
Setiap orang memiliki tipe kepemimpinan yang berbeda. Ada banyak cara pandang orang untuk menghadapi berbagai persoalan dilihat dari tipe kepemimpinannya. Contohnya seorang diktator, ia juga seorang pemimpin. Namun pemimpin yang kurang memperhatikan aspirasi orang disekitarnya. Ia cenderung mengambil keputusan berdasarkan kehendaknya sendiri. Ia selalu menganggap bahwa pemikiran orang lain tidak sebaik dirinya. Tipe pemimpin seperti ini tentu saja dijauhi masyarakat. Jika seandainya ada yang loyal, itu tidak akan bertahan lama. Selain itu ada juga tipe pemimpin yang berdasarkan peraturan dalam buku. Segala sesuatunya harus dikerjakan sesuai aturan, prosedural, dan sesuai rencana. Pemimpin seperti ini akan memperlalukan orang lain layaknya mesin. Mereka bekerja sesuai prosedur, statis, dan sistematis. Kemudian ada pula tipe pemimpin yang manusiawi. Tipe seperti ini sangat kooperatif. Ia memanusiakan manusia. Ia mau mendengar aspirasi orang lain untuk kemudian bekerja sama. Ia juga menghargai setiap pemikiran dan ide yang diberikan orang lain sebelum memutuskan suatu kebijakan.
- Berpikir untuk maju, percaya akan kemajuan, mendesak untuk maju
Seorang pemimpin harus berpikir progresif yaitu selalu melakukan perbaikan, tidak hanya stagnan dan cepat puas terhadap hasil karena kehidupan ini sangat dinamis. Pemimpin harus cepat dalam mendorong kemajuan dan menciptakan perubahan di masyarakat.
- Luangkan waktu untuk berunding dengan diri Anda sendiri
Kita selalu menggambarkan pemimpin sebagai seorang yang sibuk. Itu benar sekali. Pemimpin selalu berada di tengah-tengah kesibukan. Namun dibalik itu semua ia selalu menempatkan dirinya untuk berpikir sendiri. Franklin D. Roosevelt dan Winston Churchill dapat mengembangkan kapasitas kepemimpinan mereka yang luar biasa juga dengan banyak menghabiskan waktu sendirian. Meluangkan waktu untuk sendiri adalah alat yang ampuh untuk berpikir.
Sebagai contoh kepemimpinan yang ada di sekitar kita adalah Veronica Colondam. Beliau adalah pendiri sekaligus CEO di Yayasan Cinta Anak Bangsa atau biasa disebut YCAB Foundation. Sejak tahun 1999 ia sudah aktif dalam berbagai kegiatan sosial untuk memberdayakan manusia melalui pendidikan dan ekonomi. Awal mula pendirian YCAB Foundation ini berawal dari kekhawatiran Vera akan “tren” penggunaan narkoba di kalangan remaja. Oleh karena itu ia dan teman-temannya berinisitif memberikan edukasi mengenai narkoba di kalangan remaja. Namun dalam perkembangannya, program yang dijalankan YCAB Foundation melebar menjadi sektor ekonomi. Menurut Vera untuk memecahkan masalah kesehatan remaja, tidak lepas dari pendidikan dan kondisi ekonomi keluarga. Maka dari itu, YCAB mulai melebarkan fokusnya dalam menangani masalah pendidikan anak-anak kurang mampu dan pemberdayaan ekonomi keluarga tidak mampu. Ia mengembangkan programnya dengan mendirikan Rumah Belajar dan memberikan kredit mikro bagi keluarga kurang mampu. Kredit mikro memberikan pinjaman modal usaha kepada ibu-ibu pra sejahtera untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya sehingga pendidikan anak-anak mereka terjamin. Berbeda dari sistem kredit mikro pada umumnya, dilatarbelakangi banyaknya siswa Rumah Belajar yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena harus membantu perekonomian keluarga. Oleh karena itu pinjaman modal yang diberikan YCAB Foundation adalah bersyaratkan pendidikan. Keluarga yang diberi pinjaman modal harus menyekolahkan anak-anaknya atau mengajak anaknya yang putus sekolah untuk belajar di Rumah Belajar YCAB Foundation.
Apa yang dilakukan oleh Veronica Colondam merupakan salah satu wujud dari sifat kepemimpinan. Ia bukan hanya mampu untuk menjadi pemimpin YCAB Foundation tapi juga mampu untuk mendorong kemajuan. Ia mampu membangun ekonomi masyarakat disekitarnya dengan memberikan pinjaman modal. Ia juga mampu mengajak anak-anak yang putus sekolah agar bisa bersekolah kembali melalui Rumah Belajar yang didirikannya. Ia sadar bahwa ekonomi dan pendidikan adalah syarat utama untuk membangun Indonesia lebih baik.
Hal yang sama pun dapat kita lakukan sebagai mahasiswa untuk mengasah jiwa kepemimpinan. Sebagai contoh yaitu aktif dalam kegiatan organisasi, saling bertukar pikiran, memberikan masukan dan pendapat, dan menyampaikan ide-ide yang baik adalah langkah awal untuk melatih mental mahasiswa sebelum terjun di masyarakat. Mahasiswa juga dapat turut serta untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sosial seperti ikut serta dalam gerakan menanam seribu pohon yang bermaksud mendorong perubahan agar masyarakat lebih cinta terhadap lingkungan dan tidak melakukan pembalakan liar. Mahasiswa juga bisa menjadi relawan untuk mengajar di yayasan-yayasan yang masih kekurangan guru agar semakin banyak murid yang mendapatkan pendidikan. Selain itu juga di bidang kesehatan, mahasiswa dapat bekerja sama dengan posyandu untuk memberikan imunisasi gratis bagi anak-anak balita untuk meningkatkan gizi mereka, dan masih banyak contoh lainnya.
Jadi, jiwa kepemimpinan bukan hanya sekedar mampu memberikan instruksi kepada orang lain. Namun lebih kepada bagaimana kita mendorong orang lain untuk melakukan perubahan. Banyak contoh sikap kepemimpinan yang dapat kita ambil di lingkungan kita sehari-hari. Mahasiswa sebagai agent of change harus menjadi pilar bagi perubahan dengan mengasah jiwa kepemimpinan sejak dini agar dapat menjadi bagian dari perubahan Indonesia yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Lusi, Samuel S. 2010. The Real You is The Real Success. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Shwartz, David J. 1996. Berpikir dan Berjiwa Besar : The Magic Of Thinking Big. Jakarta : Binarupa Aksara
Rinaldi, Denoan. 2012. “YCAB : Memberikan Solusi Masalah Narkoba Hingga Pemberdayaan Ekonomi”. July 22, 2016. http://swa.co.id/youngster-inc/headline/ycab-memberikan-solusi-masalah-narkoba-hingga-permberdayaan-ekonomi
Ycabfoundation. n.d. “ycab foundation”. July 22, 2016. http://www.ycabfoundation.org/about-us/meet-our-team/
Baswedan, Anies. 2014. “Pesan Anies Baswedan untuk Mahasiswa Baru”. July 22, 2016. http://aniesbaswedan.com/tulisan/Pesan-Anies-Baswedan-Untuk-Mahasiswa-Baru
Leave a Reply