urban planning student

Month: August 2018

Yang Pertama Belum Tentu Yang Terakhir

 

Wah, ini cerita lebih ke percintaan muda mudi sepertinya.

Ya tidak apa-apa. Karena cinta banyak orang yang panjang umur dan bahagia, pun karena cinta banyak orang yang pendek umur dan masuk neraka. Ini kasus dari banyaknya orang yang bunuh diri akibat putus cinta. Naudzubillahminzalik …

Jadi, saya menulis ini sebagai respon dari permintaan sahabat saya yang meminta pendapat bagaimana caranya move on dan memulai hidup baru dengan cepat. Pertanyaannya adalah, kenapa dia tanya sama saya? Lah saya bukan pakar cinta. Haha

Iya, bukan. Tapi pernah mengalami, jadi tidak ada salahnya berbagi.

Saya menulis ini dari sisi perempuan ya, karena perempuan itu (dengan stigma bahwa dia adalah makhluk yang lemah) sebenarnya adalah makhluk yang harus tangguh luar dan dalam, tegas, dan pandai mengambil keputusan.

Kalau kamu tanya, apakah saya pernah jatuh cinta. Jelas pernah. Sebagai perempuan normal tentu saya pernah jatuh cinta, bahkan dengan sahabat yang sudah saya kenal sejak kecil. Menurut saya lebih baik memang jatuh cinta dengan orang yang sudah kita kenal dari dulu daripada dengan orang baru ketemu kemarin. Karena setidaknya kita lebih mengenal sifat dan karakternya.

Tapi apakah dengan mengenalnya dari dulu lantas dia akan menetap di hati kita selamanya? Belum tentu. Tuhan yang punya skenario atas hidup kita.

Dia juga cinta pertama saya, lalu apakah dia juga akan menjadi yang terakhir buat saya? Belum tentu. Karena sekali lagi, Tuhan yang punya skenario atas hidup kita.

Wah udah ngomongin cinta-cintaan nih. Cinta bukan hal yang tabu untuk dibahas by the person above 20 years!

Lalu kalau misalnya putus, harus bagaimana dong biar cepat move on?

1.   Teliti dulu, cinta mu itu model kayak apa?

Kalau kamu adalah seorang perempuan di atas umur 20 tahun, berhentilah untuk mencari cinta yang termehek-mehek, yaitu dia yang hanya manis di bibir saja. Kamu bukan anak ABG alay lagi, yang dikasih janji manis doang kemudian klepek-klepek. Parahnya lagi, kalau dia bermanis-manis ria tidak hanya dengan kamu. Wah berarti kamu bukan yang spesial buat dia. Lagipula, cinta yang termehek-mehek hanya efek hormon semata. Bisa hilang sewaktu-waktu jika dia bosan dengan kamu. Tapi carilah laki-laki yang kongkrit. Perilakunya sederhana tapi pola pikirnya luar biasa. Tidak banyak bicara tapi pekerja keras. yang pasti dia yang bisa menghormati dan bertanggungjawab dengan diri kamu. Intinya dia yang hidupnya gak neko-neko. Karena tipe laki-laki seperti ini, mau kamu jelek atau keriput pun, namanya sudah bertanggungjawab ya dia akan tetap sayang. Karena dia bertanggungjawab bukan hanya dengan kamu, tapi juga dengan Tuhan.

2.   Mungkin kalian bukan sesinergi

Ibarat sepeda, ada dua roda. Misalnya kamu roda depan, dia roda belakang. Kamu punya cita-cita yang besar, kamu berusaha agar cepat sampai di tempat tujuan kamu. Otomatis kamu butuh roda depan dan roda belakang yang spesifikasinya oke kan? Nah, kalau salah satu rodanya kempes, apa jadinya? perjalanan kamu jadi terhambat tentunya. Nah apakah cintamu sama seperti roda yang kempes ini?

Mungkin, bisa jadi kamu punya segudang impian yang ingin kamu capai di masa depan. Tapi pasangan kamu sama sekali tidak bisa diandalkan, manja, posesif, pemarah. Pasangan kamu itulah yang saya sebut sebagai ban kempes. Dia butuh waktu buat perbaiki dirinya sendiri jika dia ingin masuk lagi di hidup kamu. Supaya apa? supaya kedepannya jangan sampai hal-hal remeh dan sepele malah jadi batu sandungan yang menghambat perjalanan kamu. So, be smart kalau cari pasangan!

3.  Kamu untuk yang lebih baik

Kalau kamu patah hati, jangan cepat-cepat cari pelarian ya. Karena banyak kasus di luar sana, begitu putus langsung cari pacar buat pelarian eh ujung-ujungnya putus lagi, pacaran – putus lagi, pacaran – putus lagi. Begitu seterusnya, capek kan? Kamu tau tidak alasannya kenapa?
pertama, kamu yang baru putus dengan dia bisa jadi karena memang dia bukan yang terbaik untuk kamu. Tuhan ingin kamu dengan orang lain yang lebih baik lagi kapasitasnya (positive thinking aja, mungkin di masa depan kamu akan jadi orang sukses maka kamu harus didampingi dengan orang yang berkualitas lahir dan batin, aamiin). Aku pernah baca konsep “move” setelah putus cinta bahwa “move” yang baik bukan cuma move on (pindah) tapi juga move up (upgrade diri). Nah, kalau kamu baru putus dengan dia dan kamu langsung cari pacar baru, berarti kamu hanya baru move on (pindah dari satu laki-laki ke laki-laki lain) tetapi belum move up (meningkatkan kualitas diri). Akhirnya kalaupun kamu putus lagi ya wajar, karena pacarmu yang baru ini level nya masih sama dengan level mantanmu. Kan Tuhan mau kasih kamu yang terbaik, ya kaan 🙂

Tapi kalau kamu begitu putus lalu kamu kasih jeda dengan diri kamu untuk belajar, meningkatkan skill dan kualitas diri, berarti kamu sudah move on sekaligus move up. Karena kamu lebih baik dari kamu yang sebelumnya. Naik level lah istilahnya. Jadi, begitu kamu bertemu dengan orang baru, jelas levelnya sudah setingkat lebih di atas mantan-mantan kamu sebelumnya. Ingat, jodoh adalah cerminan dirimu. Jodohmu hanya seindah pribadimu 🙂

Jadi, usahakan move on dan move up ya!

4.   Kalau mantan pacar minta balikan

Kalau mantan pacar kamu minta balikan, yang terpenting itu bukan baliknya, tapi alasan dulu kenapa kalian pisah. Kalau kalian pisah karena dia salah beli permen buat kamu, yaudah dimaafin aja. Istilahnya itu cuma masalah sepele. Tapi lain cerita kalau dulu kalian pisah karena dia selingkuh, berbohong/mengkhianati kamu, kasar baik verbal maupun fisik (ini hati-hati ya, jangan sampai ada orang lain melukai kamu. Kalau kamu cukup pintar dan ada bukti visum, dia bisa kamu laporkan ke polisi loh), dan sebagainya, tolong berpikir ulang untuk terima dia lagi. Kalau perlu jangan terima dia lagi. Nanti dia merasa besar kepala dan jadi kebiasaan.

5.   Buka pikiran kamu seluas-luasnya

Pernah dengar lagu Dhyo Haw yang judulnya Ada Aku Disini? kira-kira begini liriknya

“Walau dia kini telah lama di hidupmu

Namun sampai kini tak bahagiakan kamu

Lupakan semuanya, tinggalkan saja, percuma hoo

Bukalah matamu selebar dunia ini

Dan rasakan banyak orang yang peduli

Jangan ingat lagi, jangan kau sesali, ada aku di sini”

Btw, ini lagu favorit saya waktu dulu lagi galau-galaunya. Kalau nyanyi lagu ini biasanya suka langsung berpikiran lebih realistis dan optimis. Bahwa memang benar, kalau dia yang udah lama di hidup kita tidak bisa buat kita bahagia kenapa harus dipertahankan. Coba buka mata dan pikiran kita seluas-luasnya, lalu rasakan bahwa diluar sana banyak orang baru yang selama ini peduli dengan kita tapi kita tidak sadar. Contoh orang tua, teman, sahabat. Di poin ke-5 ini saya ingin menegaskan ke kamu untuk “tidak menyia-nyiakan waktu kamu dengan orang yang salah”

 

6.   Jalan-jalan, berjejaring dengan banyak orang, bergeraklah!

Nah saya kasih lagu lagi boleh? hehe, kali ini dari Bondan Prakoso

“Perhatikan sekitar
Coba kau amati
Hidup bukan sekedar 
Tentang patah hati
Dan semua yang terjadi
Ambil hikmatnya
Om iwan pun berkata ambil indahnya

Kau tak sendiri
Aku disini
Memanggil bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri
Kami disini
Raihlah tanggan ku bersama kita lewati”

itu yang saya bold adalah poin utama yang harus kamu renungkan ya. Bahwa hidup kamu bukan sekedar tentang patah hati. Bangun tidur pikirin dia, makan siang pikirin dia, mandi sore pikirin dia, sampai mau tidur lagi pun pikirin dia lagi. ENGGAK. Hidup kamu lebih megah dari yan kamu bayangkan. Hidup kamu lebih luas dari yang kamu pikirkan. Jadi jangan berkutat di orang yang itu-itu saja apalagi dia yang sudah membuat kamu patah hati. Bersedih boleh, tapi jangan terlalu lama. Putus cinta itu biasa, karena hampir semua orang pernah mengalaminya. Bahkan banyak yang lebih tragis dari hidup kamu. Ini cuma sebagai pengingat kalau kamu tidak sendirian.

So, mulai lah hidup kamu yang baru. Bangun dari tempat tidur kamu dan buat plan di buku harian kamu. Hari ini kamu mau kemana? Hari ini kamu mau ngapain? Hari ini kamu mau bertemu dengan siapa. Usahakan jangan biarin diri kamu dalam waktu-waktu dimana kamu sendiri. Nanti kamu kepikiran lagi dengan dia lalu sedih. Kamu bisa traveling ke tempat wisata. Kamu bisa ikut kegiatan volunteer ke desa-desa atau membantu korban bencana. Kamu juga bisa ikut organisasi, dari sini kamu banyak mengenal orang-orang baru. Ketika hidup kamu sibuk mengurus dan memberikan yang terbaik buat orang lain, maka hidup kamu akan diurus oleh Tuhan, termasuk memberikan jodoh yang baik buat kamu.

Yang mungkin dengan tanpa sadar akhirnya kamu berpikir, untung aku melepaskan dia 🙂

 

segitu dulu ya hehe
yang terpenting itu komitmen dari diri kamu untuk lepas dari dia.

#1 Belajar dari Kegagalan Orang Lain : Catatan Apply Exchange Keluar Negeri

 

Sekitar satu semester yang lalu, saya mulai kepikiran untuk apply exchange keluar negeri. Hal ini terinspirasi dari banyaknya teman-teman dan kerabat baik setingkat maupun yang diatas saya berpengalaman studi di luar negeri. Biasanya berupa short course, summer course, research, summit, volunteer, conference, dan masih banyak lagi macamnya. Dari semua model exchange ini yang paling sering saya coba apply adalah short course, summit, dan conference. Ketika itu saya masih aktif di semester 4 jadi gak berani ambil exchange yang jangka waktunya berbulan-bulan sampai harus cuti. Karena kalau nilai mata kuliah dari sana bisa ditransfer ke Indonesia ya Alhamdulilah. Kalau tidak, berarti kita harus menambah satu semester lagi yang artinya harus extend kuliah. Bisa jadi panjang waktu kuliahnya lebih dari 4 tahun. Bagi kamu yang sudah strik di awal mau lulus 4 tahun saja, program ini tidak sebaiknya kamu ambil. Jadi ambil yang jangka waktunya cuma sehari, dua hari, atau paling lama semingguan aja ya.

Lanjut ya, jadi waktu itu pertama kali saya apply exchange, saya memilih exchange yang jauh sekalian hehe. Melatih mental juga saya pikir, ke suatu negara di Eropa Barat. Kemudian saya cerita ke mama dan responnya cukup mengejutkan “aduh gak usah lah dek, jauh kali loh itu”. padahal belum pergi dan belum tentu diterima juga. Dari dulu mama memang selalu penuh kekhawatiran tentang saya. Beruntungnya waktu memilih kuliah di UGM, mama gak begitu protes, walaupun beliau sendiri tahu saya bakalan tinggal 4 tahun jauh dari dia. Setelah saya beritahu bahwa proposal beasiswa saya diterima Dikti, beliau pun semakin memperbolehkan saya kuliah jauh dari rumah.

Oke lanjut lagi, jadi waktu itu saya apply sebuah program short course dari Eropa. Temanya terkait dengan pembangunan infrastruktur dan berlokasi di Belgia. Waktu itu saya pikir tinggal membuat essay tentang inovasi di bidang infrastruktur mah gampang lah. ibaratnya mainan sehari-hari di kampus, karena dosen sering banget kasih tugas paper, essay, makalah, kliping tentang ini. Walaupun rada sombong emang waktu itu. Sampai akhirnya satu minggu kemudian saya dapat sebuah email dari panitia dan mengabarkan bahwa saya TIDAK LOLOS, dengan alasan yang spesifik yaitu “tema yang saya angkat kurang relevan dengan pembangunan strategis yang mereka mau”. Grrr, hayoloh, belajar sehari-hari di kelas tidak menjamin kamu sudah ahli. Dari sini saya mulai belajar untuk memahami konteks tema yang mereka mau. Ditambah lagi bahwa program ini fully funded, pasti lah saya beradu dengan ribuan orang lainnya di seluruh dunia.

Gagal di exchange pertama, saya lanjut ke exchange program berikutnya.  Masih dengan tipe dan panitia yang sama, yaitu program short course fully funded dari Eropa. Tapi kali ini berbeda tema yaitu tentang sustainable tourism. Berlokasi di Croatia dan Slovenia di Eropa Timur. Tapi gak bilang-bilang mama dulu. Pasti ujung-ujungnya gak dibolehin. Lagian belum tentu diterima juga. Satu minggu kemudian saya dapat email bahwa saya lagi-lagi DITOLAK dengan alasan yang lebih halus “paper yang saya buat cukup menarik dan kompetitif, tapi panitia harus memprioritaskan dari kelompok peneliti atau pekerja di bidang pariwisata terlebih dahulu”. Hmm.. padahal kalau mau bilang paper saya jelek mah ya bilang aja kali mbak 🙁

well, exchange program yang sebut di atas itu diinisiasi dari Asef-Europe Foundation (http://www.asef.org/)

kalau mau cari-cari informasi exchange fully funded ke Eropa bisa dilihat disitu ya.

Terus selanjutnya saya masih penasaran, saya cari informasi student exchange yang lain.  Ketemu program exchange jenis yang lain yaitu international summit. Kali ini balik lagi ke Eropa Barat tepatnya di Paris. Waktu itu temanya tentang SDG. Kemudian saya menulis tentang infrastruktur perumahan yang safe, resilience, sustainable, dan affordable. Ini juga program fully funded. Kenapa saya cari yang gratisan? ya biar gak keluarin duit intinya. Hehe mental gratisan. Tapi enggak gratisan kok sebenarnya, karena ada yang kamu jual yaitu “pemikiran, ide, gagasan”. Mereka cuma kasih slot gak begitu banyak, sekitar 30 peserta saja dari seluruh dunia untuk dibayarin fully funded. Jadi menunggu pengumuman ini lumayan lama juga. Sampai akhirnya di suatu malam, jreng jreng … saya dapat email bahwa saya LOLOS menjadi salah satu peserta dari ribuan pendaftar. Masyaaallah bukan main bahagianya. Sampai gak berhenti buat bersyukur. Karena kapan lagi coba bisa ke Paris. Kota idaman semua umat. Gratis pula (saya pikir).

Tapi, ada satu hal yang tidak saya duga, keesokan harinya saya dapat email bahwa panitia punya kebijakan baru dimana tahun lalu pernah ada kejadian bahwa peserta international summit yang lolos didanai 100% tiba-tiba membatalkan secara sepihak. Akhirnya tiket pesawat pp dan hotel yang sudah di booking jadi hangus. untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, panitia meminta deposit yang akan dimasukkan sebagai biaya pendaftaran member di komunitas international youth summit. gak tanggung-tanggung, dikasih waktu lima hari untuk transfer uang yang waktu itu kalau dirupiahkan dari USD ke IDR kurang lebih belasan juta. mereka meminta konfirmasi secepatnya karena bila tidak, saya didiskualifikasi dan diganti dengan peserta lain yang sudah disiapkan dalam waiting list.

gagal lagi deh ……

ya jelas gagal, karena saya sudah komit untuk tidak membebani orang tua saya dengan program yang ingin saya jalani. Apalagi dengan jumlah belasan juta dalam waktu dekat itu cukup memberatkan yang jelas.  saya pun berani untuk mengajukan proposal sebenarnya ke universitas atau instansi, tapi dalam tempo waktu sedekat itu tentu tidak ada yang mau ACC proposal saya. Terlalu mendesak.

Kalau mau tau, program summit ini diinisiasi oleh International Youth Committee, bisa diakses disini informasinya  (http://iyc.org.in/)

Oke, kemudian lanjut ke exchange yang lain. Kali ini saya mengintai yang dekat-dekat saja. Yaitu di Asia Tenggara. Kurang dekat apalagi coba. Kali ini berupa conference yang diadakan oleh International Global Network, namanya Asia Youth International Model United Nation (AYIMUN) di Bangkok, Thailand. Biasanya lomba ini sering diikuti mahasiswa dari jurusan Hubungan International karena terkait dengan upaya negosiasi dan diplomasi. Saya dari fakultas teknik memang lebih menyukai hal-hal yang bersifat seperti ini daripada ilmu yang benar-benar teknis (gak jago soalnya wkwk).

Mungkin karena self funded, jadi kuotanya banyak sampai 3000 peserta. dan alhamdulilah saya diterima jadi salah satunya. waktu pengumumannya sekitar 1 bulan dari jadwal pembayaran terakhir. Tapi walaupun dekat, nominalnya cukup besar juga. kalau ditotal, kurang lebih sama dengan program sebelumnya bisa sampai belasan juta rupiah. Karena masih ada waktu, saya coba cari sponshorship. Saya apply ke dua instansi daerah dan dua perusahaan swasta. dua perusahaan swasta menolak memberikan saya dana pertama karena jangka waktunya yang terlalu mepet (sebaiknya kalau mengirim proposal harus H-2 bulan atau H-1 bulan. waktu itu saya H-2 minggu baru kirim proposal. Alasan lainnya karena saya apply program secara individu. Lebih baik kalau mencari sponsorship itu a.n kelompok/komunitas. Biasanya lebih dipercaya. Sementara 2 instansi daerah, tidak ada kabar 🙁

Nah kalau mau tau informasinya, bisa dilihat disini ya (https://modelunitednation.org/)

selanjutnya nanti saya sharing tentang penulisan proposal sponsorship di blog ini beserta alamat-alamat komunitas atau perusahaan ternama yang biasanya menerima sponsorship.

Yaaaa, jadi begitulah pengalaman gagal saya mengikuti exchange. Alhasil, belum ada satupun exchange yang berhasil saya ikuti. Tapi, itu sama sekali gak menyurutkan niat saya untuk mengikuti program-program exchange yang lain di kesempatan berikutnya. Selama masih ada keinginan dan berbekal pengalaman, insyaallah masih ada jalan. Yang penting tetap antusias untuk belajar, belajar, dan belajar.

the last,

“apa yang ditakdirkan untuk kamu, tidak akan jadi milik orang lain”

                                                                                                                             – Trika

Menuntut Ilmu Itu Jelas Merupakan Ibadah

Menuntut ilmu adalah hal yang sangat penting bagi kita sebagai muslim. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari menuntut ilmu. Ilmu dapat meninggikan derajat seseorang, ilmu dapat mengantarkan seseorang ke surga, bahkan orang yang mati dalam keadaan menuntut ilmu sama dengan orang yang mati di jalan Allah (syahid). Selain itu ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, hal pertama yang diajarkan Allah melalui malaikat Jibril adalah Iqra’ (membaca).  Hal ini membuktikan bahwa dikehidupan selanjutnya untuk memahami ilmu Allah kita akan melalui proses belajar terus menerus. Kemudian sarananya dengan perantara qalam (pena).

azzumar

Allah Ta’ala berfirman :

Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.[QS Az Zumar: 9]

Ayat diatas merupakan pertanyaan retoris yang memuat pertanyaan sekaligus jawaban. Tentu saja ada perbedaan antara orang yang berilmu dan tidak. Karena pada akhirnya berdampak pada rasa takut kepada Allah. Orang yang berilmu pasti memiliki rasa takut kepada Allah, semakin tinggi ilmunya semakin besar rasa takutnya kepada Allah. Berbeda dengan orang yang tidak berilmu, ia tidak akan mampu mengenal Allah sehingga tidak memiliki rasa takut kepada-Nya. Selain itu orang yang berilmu juga akan ditinggikan derajatnya. Dalam ayat yang lain Allah menyebutkan orang-orang berilmu dengan derajat yang mulia.

Ilmu juga merupakan wujud ketaqwaan kita kepada Allah. Sebagaimana hadist berikut :

hadist

” Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim” [ H.R. Ibnu Majah ]

Hadist ini kaitannya dengan menuntut ilmu adalah banyak hal yang diwajibkan oleh Allah untuk kita melaksanakannya, maka mempelajari hal-hal yang diwajibkan tersebut adalah wajib untuk dipelajari. Sebagai contoh bahwa sholat adalah kewajiban, maka mempelajari ilmu tentang sholat adalah wajib hukumnya dan seterusnya.

Selain itu, ada pula kaidah ushul fiqih yang mengatakan :

Tidak sempurna suatu kewajiban tanpa dengan perantara tersebut, maka perantara tersebut adalah wajib [Kaidah Ushul Fiqih]

Di dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai penerapan dari ayat dan hadist di atas. Sebagai contoh, kita sebagai mahasiswa dibekali amanah oleh dosen di kampus untuk melaksanakan tugas dan belajar sebaik-baiknya. Sudah sepatutnya kita yang diberi amanah harus menjalankan amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab. Semakin giat kita menuntut ilmu seharusnya rasa takut kita kepada Allah semakin besar bukan sebaliknya, ilmu tidak boleh membuat kita menjadi sombong dan angkuh seolah-olah hanya kita yang paling pandai di dunia ini. Itulah yang membedakan antara orang-orang yang berilmu dengan yang tidak.

Ilmu juga harus diamalkan, orang-orang yang kufur kepada Allah menggunakan ilmunya untuk berbuat kerusakan. Sementara orang-orang yang percaya dengan nikmat Allah dan memiliki rasa takut kepada Allah menggunakan ilmunya untuk hal-hal kebaikan. Menuntut ilmu Allah dan mengamalkannya juga membuka jalan bagi kita menuju surga. Menurut Syaikh yang mulia ahli Fikih Zaman ini Muhammad bin Shalih al-Utsaimin -semoga Allah merahmatinya- menyebutkan 12 adab yang mesti dimiliki seorang penuntut ilmu:

  1. Mengikhlaskan niat untuk Allah ‘Azza wa Jalla
  2. Menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain
  3. Membela Syari’at
  4. Berlapang dada dalam masalah khilafiyah (perbedaan pendapat)
  5. Mengamalkan ilmu
  6. Berdakwah kepada Allah ‘Azza wa Jalla
  7. Dengan hikmah
  8. Bersabar dalam menuntut ilmu
  9. Menghormati dan menghargai ulama
  10. Memegang teguh Al-Qur’an dan As-Sunnah
  11. Tatsabut (meneliti kebenaran) dan Tsabat (konsisten)
  12. Berantusias memahami makna yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya

Perlu diingat, ketika kita menuntut ilmu, hal yang pertama kali yang harus diniatkan dalam hati kita adalah mencari keridhaan Allah. Sebab Allah lah yang memiliki segala ilmu di dunia ini. Tanpa izin-Nya belum tentu kita dapat memahami ilmu yang kita pelajari. Tanpa rahmat-Nya belum tentu ilmu yang kita pelajari dapat diamalkan dan menjadi bermanfaat untuk orang lain.

Sebagai contoh dalam mengamalkan ilmu, orang yang ahli dibidang kedokteran menggunakan ilmunya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Ia sadar bahwa ilmu kesehatan yang dimilikinya dapat memberikan manfaat. Ia dapat menyembuhkan orang yang sakit, ia dapat memberikan penyuluhan tentang hidup sehat dan lain sebagainya. Karena kesehatan adalah nikmat dari Allah dan menjaga kesehatan adalah wujud syukur kita kepada Allah.

Orang yang ahli dibidang konstruksi dapat membantu masyarakat membuat jembatan. Terlebih saat ini banyak sekali di daerah pelosok yang belum dibangun jembatan. Padahal jembatan itu dapat bermanfaat bagi anak-anak untuk menyeberang sungai menuju sekolahnya. Apabila ahli konstruksi itu dapat mengamalkan ilmunya dengan baik, tentu banyak anak-anak sekolah yang tidak perlu lagi basah-basahan menyeberang sungai sebelum ke sekolah.

Seorang ahli kehutanan memberikan ide-idenya untuk menjaga hutan agar tidak semakin marak terjadi pembalakan liar. Kita lihat saat ini di media massa, banyak sekali berita tentang illegal logging yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang tersebut dengan sengaja menebang atau membakar hutan untuk membuka lahan baru. Akhirnya banyak penduduk yang tinggal disekitar hutan tersebut terkena dampaknya. Banjir, tanah longsor, kebakaran hutan yang menyebabkan gangguan pernapasan dan lain-lain.

Singkatnya, ilmu wajib kita tekuni sebagai wujud ketaqwaan kita kepada Allah. Selain itu ilmu juga harus diamalkan. Sebab ilmu yang tidak diamalkan hanyalah sia-sia. Untuk apa kita menuntut ilmu tapi hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, hanya untuk mencari kekayaan semata. Ilmu pada hakikatnya adalah bagaimana dengan ilmu tersebut kita mampu bermanfaat bagi orang lain. Karena menurut ulama “menuntut ilmu adalah mengangkat kebodohan dari diri sendiri dan dari orang lain dan beramal dengannya (ilmu tersebut)”

 

 

Daftar Pustaka

Tarbawi. n.d. “Ayat dan Hadits Populer Tentang Anjuran Menuntut Ilmu”. July 21, 2016.

http://www.abimuda.com/2014/11/ayat-dan-hadits-populer-tentang-anjuran.html

Aditya, Ryan. n.d. “Ringkasan Tentang Menuntut Ilmu”. July 21,  2016.

https://archive.org/stream/TuntunanMenuntutIlmuUntukPemulaBag.1/Tuntunan%20Menuntut%20Ilmu%20untuk%20Pemula%20Bag.%201#page/n0/mode/2up

Majjah, Ibnu. 2013. “Adab Penuntut Ilmu”. July 21, 2016.

Adab Penuntut Ilmu

© 2025 Trika Yuliana

Theme by Anders NorenUp ↑